Jumat, 20 Maret 2015

PEREKONOMIAN INDONESIA BAB 2B


STRUKTUR PENDUDUK

Komposisi penduduk adalah dimana suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan memiliki banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari banyaknya penduduk tersebut akan dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Semua itu dikelompokkan agar tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul.

Bentuk-Bentuk Piramida :

Jenis-jenis piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu piramida penduduk muda (ekspansive), piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua (konstruktif) :

1.      Piramida Penduduk Muda (Expansive)

Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India

https://3.bp.blogspot.com/-wSWdHBomb-k/VQwBs0OnLpI/AAAAAAAAACM/PL6N8T6vnek/s1600/1.jpg

2.      Piramida Penduduk Stasioner

Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
https://4.bp.blogspot.com/-Y8UVu8jCeW8/VQwB8jmzlrI/AAAAAAAAACU/brFNXb9His0/s1600/2.jpg

3.      Piramida Penduduk Tua (Constructive)

Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.


https://3.bp.blogspot.com/-w9UuaNEbPvA/VQwCHjZ15cI/AAAAAAAAACc/rlJNQk7yomA/s1600/3.jpg



 Permasalahan yang sering muncul

Contoh dari permasalah kependudukan yang sering dihadapi oleh negara kita antara lain:
a)      Kepadatan penduduk
b)      Gizi buruk
c)      Persaingan lapangan pekerjaan
d)     Meningkatnya jumlah kemiskinan
e)      Persaingan untuk mendapatkan pemukiman
f)       Rendahnya kesempatan pendidikan
g)      Angka kelahiran kasar (CBR)
h)      Transmigrasi
i)        Usia perkawinan utama
j)        Status perkawinan
k)      Angka kelahiran total (FTR)
l)        Ratio ibu atau anak
m)    Rata-rata anak yang lahir dan hidup


Disini saya akan menjelaskan tentang maksud dai contoh-contoh permasalahan
kependudukan diatas:


A.    Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk biasanya sering terjadi karena banyaknya masyarakat yg bertransmigrasi ke jakarta!

B.     Gizi buruk
Gizi buruk ini biasa terjadi karena masyarakat yg tidak memiliki pengetahuan yg cukup tentang seberapa pentingnya menjaga kesehatan. Biasanya disebabkan kurangnya pasokan gizi pada saat ibu sedang mengandung ataupun padda saat anak mulai tumbuh!

C.     Persaingan lapangan pekerjaan
Persaingan lapangan pekerjaan ini di sebabkan oleh pertumbuhan penduduk di negara kita yg sangat tinggi dan rupanya pertumbuhan penduduk inni tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah selama ini!

D.    Meningkatnya jumlah kemiskinan
Meningkatnya jumlah kemiskinan ini biasanya di sebabkan oleh kurang berkembangnya kreatifitas dari masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri.

E.     Persaingan untuk mendapatkan pemukiman
Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak ini biasa terjadi didaerah perkotaan yg padat, dan permasalahan seperti ini biasa terjadi karena perumahan yang tidak memadai sehingga terliahan menjadi kumuh.

F.      Rendahnya kesempatan pendidikan
Karena di negara kita tingkat kelahirannya sangat tinggi, tentu semakin banyak fasilitas dan kinerja guru yang diperlukan, sebagai hasilnya tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai.

G.    Angka kelahiran kasar
Berdasarkan perkiraan yang dihitung Biro Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa Angka Kelahiran Kasar di Indonesia telah menurun dari 33,7 per 1000 penduduk pada periode 1980-1985 menjadi 28,7 per 1000 penduduk dan 25,3 per 1000 penduduk pada periode 1985-1990 dan 1990-1995.

H.    Transmigrasi
Transmigrasi merupakan suatu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan untuk mencari pekerjaan ataupun untuk merubah nasip mereka.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah ataupun masyarakat lain untuk sedikit mengurangi masalah kependudukan yang ada di negara kita, contohnya seperti:


·         Mengadakan program KB
·         Menekan tingginya tingkat transmigrasi dengan cara mengembalikan kembali para transmigran ke kota asal mereka
·         Pemecahan secara otoritatif
·         Pemecahan secara ilmiah
·         Pemecahan secara metafisik

Permasalahan pengangguran   
      
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Statistik pengangguran

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Jumlah pengangguran biasanya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta tidak didukung oleh tersedianya lapangan kerja baru atau keengganan untuk menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk dirinya sendiri atau memang tidak memungkinkan untuk mendapatkan lapangan kerja atau tidak memungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja. Sebenarnya, kalau seseorang menciptakan lapangan kerja, menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk diri sendiri akan berdampak positif untuk orang lain juga, misalnya dari sebagian hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu orang lain walau sedikit saja.
Jenis pengangguran
1.      Berdasarkan jam kerja

Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
  • Pengangguran terselubung (disguised unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
  • Pengangguran setengah menganggur (under unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
  • Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
2.      Berdasarkan penyebab terjadinya

Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 9 macam:
  • Pengangguran friksional (frictional unemployment) adalah pengangguran karena pekerja menunggu pekerjaan yang lebih baik.
  • Pengangguran struktural (Structural unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
  • Pengangguran teknologi (Technology unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan perkembangan/pergantian teknologi. Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan.
  • Pengangguran kiknikal adalah pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung semua pekerja yang ada. Contoh penyebabnya, karena adanya perusahaan lain sejenis yang beroperasi atau daya beli produk oleh masyarakat menurun.
  • Pengangguran musiman adalah pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena pergantian musim. Umumnya pada bidang pertanian dan perikanan. Contohnya adalah para petani dan nelayan.
  • Pengangguran setengah menganggur adalah pengangguran di saat pekerja yang hanya bekerja di bawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari).
  • Pengangguran keahlian adalah pengangguran yang disebabkan karena tidak adanya lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian. Pengangguran jenis ini disebut juga pengangguran tidak kentara dikarenakan mempunyai aktivitas berdasarkan keahliannya tetapi tidak menerima uang. Contohnya adalah anak sekolah (siswa) atau mahasiswa. Mereka adalah ahli pencari ilmu, tetapi mereka tidak menghasilkan uang dan justru harus mengeluarkan uang atau biaya, misalnya harus membeli paket buku LKS atau membayar biaya kursus yang diselenggarakan oleh sekolahnya sendiri. Contoh lainnya adalah (misalnya) seorang pelatih pencak silat yang tidak meminta gaji dari organisasinya. Pengangguran tidak kentara ini, juga bisa disebut sebagai pengangguran terselubung.
  • Pengangguran total adalah pengangguran yang benar-benar tidak mendapat pekerjaan, karena tidak adanya lapangan kerja atau tidak adanya peluang untuk menciptakan lapangan kerja.
  • Pengangguran unik adalah pekerja yang menerima gaji secara rutin tanpa pemotongan, tetapi di tempat kerjanya hanya sering diisi dengan bercerita sesama pekerja karena minimnya pekerjaan yang harus dikerjakan. Hal ini disebabkan karena tempat kerjanya kelebihan tenaga kerja. Pengecualian untuk pegawai atau petugas pemadam kebakaran atau penanggulangan bencana alam. Pegawai atau petugas seperti demikian tenaganya harus disimpan dan dipersiapkan secara khusus jika ada pelatihan atau simulasi atau harus diterjunkan pada situasi sebenarnya.
Akibat pengangguran
Bagi perekonomian negara
  1. Penurunan pendapatan perkapita
  2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak
  3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah
  4. Dapat menambah hutang Negara
Bagi masyarakat
  1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis
  2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja
  3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik

Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran

Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja :


Tingkat Pengangguran = Jml Penganggur / Jml Pekerja x 100%


Persebaran/Distribusi Penduduk

Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.

Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:

1.      Persebaran penduduk berdasarkan geografis.

Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.

2.      Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan

Persebaran penduduk secara administrasi adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.

        I.            Pengertian migrasi

Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi penduduk sebagai suatu  perpindahan tempat tinggal dari suatu unit administrasi ke unit administrasi yang lain (United  Nations 1970, 1) - Konsep migrasi menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa ini sejalan dengan pendapat Lee (1966, 5a) yang memberikan rumusan tentang migrasi adalah perubahan tempat tinggal secara  permanen. - Gould dan Prothero (1975, 41) juga menekankan unsur perpindahan tempat tinggal.  Namun menurut mereka, walaupun seseorang telah secara resmi pindah tempat, tetapi apabila ada niat sebelumnya untuk kembali ke tempat semula, maka harus dianggap sebagai mobilitas sirkuler, bukan sebagai migrasi.

      II.            Jenis-jenis migrasi

Di dalam membicarakan perpindahan penduduk akan selalu terkait dengan tempat/wilayah, waktu maupun yang keluar dan yang masuk. Dalam lingkup tempat mulai dari lingkup administrasi terkecil; Rt/Rw, desa, hingga perpindahan antar negara. Juga dari sisi waktu, mulai dari satu hari hingga waktu yang cukup lama. Sehubungan dengan hal tersebut, maka migrasi dapat dibedakan atas beberapa jenis:

a.       Migrasi masuk  (in migration) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan.
b.      Migrasi keluar (out migration) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal.
c.       Migrasi neto (net migration) merupakan selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
d.      Migrasi bruto (gross migration) jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
e.       Migrasi total (total migration) Adalah seluruh kejadian mgrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang.
f.       Migrasi internasional (international migration) adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
g.      Migrasi semasa hidup (life time migration) adalah migrasi berdasarkan tempat kelahiran, yaitu mereka yang pada waktu  pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan daerah tempat lahirnya.
h.      Migrasi parsial (partial migration) adalah jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari satu daerah asal atau dari daerah asal ke satu daerah tujuan.
i.        Arus migrasi (migration stream) adalah jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam  jangka waktu tertentu.
j.        Urbanisasi (urbanization) bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam di daerah kota yang disebabkan oleh  proses perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari perluasan kota.
k.      Transmigrasi (transmigration) adalah pemindahan dan perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang di tetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan Negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh  pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.

Analisa

Jadi ekonomi kerakyatan sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) sehingga menjadi basis kehidupan masyarakat local dalam mempertahan kehidupannnya. Sistem ekonomi terpusat adalah system ekonomi yg seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah .Sistem Ekonomi Pancasila ialah kehidupan ekonomi atau hubungan-hubungan ekonomi antar pelaku-pelaku ekonomi yang didasarkan pada etika atau moral Pancasila dengan tujuan akhir mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pengelompokan penduduk berdasarkan strukturnya , kerap kali dimbil dari data : umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. dengan permasalah yang terjadi seperti

§  Kepadatan penduduk
§  Gizi buruk
§  Persaingan lapangan pekerjaan
§  Meningkatnya jumlah kemiskinan
§  Persaingan untuk mendapatkan pemukiman
§  Rendahnya kesempatan pendidikan
§  Angka kelahiran kasar (CBR)
§  Transmigrasi
§  Usia perkawinan utama
§  Status perkawinan

Dari sekian banyak masalah yang terjadi diatas ,  masalah terbesar di Indonesia adalah pengangguran . pengagguran sangat berengaruh pada sistem perekonomian di indonesia sehingga pemerintah mengambil langkah untuk membuka lapangan kerja lebih luas .


Referensi:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar