Mengerti.
Singkatnya harus seperti itu.
Pedihnya kau harus terus mengerti kesibukan dia tanpa dia ingin mengerti dirimu balik,
Bahwa tak mudah terus mengerti orang lain tanpa adanya balasan (Re: Dimengerti Balik).
Jika hati ini selalu mencoba untuk mengerti dia,
Lalu kenapa dia juga tak bisa lakukan hal sebaliknya?
Bukan kah saling mengerti adalah perasaan yang sempurna?
Saat kau memberi minuman kepada orang yang kehausan,
Dan dia balik memberimu makanan saat kau kelaparan.
Sesulit itukah untuk mengerti?
Bahwa aku juga memiliki hati.
Perbedaan waktu,
Pebedaan kondisi,
Perbedaan profesi yang memaksa bahwa aku harus mencoba mengertimu.
Awalnya,
Ku kira mudah.
Namun ternyata sedih,
Layaknya kau menginginkan hujan saat musim panas,
Tak akan terjadi hujan meskipun turun hujan tak sesering saat kau harapkan.
Iya, mungkin selama ini aku terlalu naif untuk mencoba mengira semuanya akan baik-baik saja.
Nyatanya tidak,
Perasaan tanpa balasan layaknya luka yang dibiarkan darahnya mengalir begitu saja tanpa diberi obat sedikitpun, perih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar