Senin, 13 Oktober 2014

AKUNTANSI dan LAPORAN KEUANGAN


Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaanorganisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".
Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan.
            Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:

1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan. Kalau kalian jadi pemilik usaha pasti kalian mau tau dong perkembangan usaha kalian.....
2. Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
Untuk apa ya para pegawai membutuhkan laporan akuntansi?
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan. Wah, berarti sebagai pegawai kita juga perlu tahu nih laporan keuangannya perusahaan biar kita ga dibodoh-bodohin sama pemiliknya....
4. Para investor
Kalau kita mau invest dana tentunya kita bakalan nyari perusahaan yang kondisinya bonafid dong, iya kan? Nah, para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia. Bukannya untung, malah buntung...
5. Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
6. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
7. Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.
Dengan adanya prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum akan memudahkan bagi para akuntan atau akunting dalam menyusun laporan keuangan dan akan memberikan informasi yang relevan bagi para investor dan pemegang saham untuk membandingkan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya pada satu periode akuntansi.

Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum

Untuk menggambarkan penitngnya prinsip-prinsip akuntansi atau prinsip dasar akuntansi, asumsikan bahwa setiap pertandingan sepak bola menggunakan peraturan yang berbeda dalam menentukan jumlah pemain. Dari Persib FC menentukan jumlah pemain sebanyak 14 orang sedangkan dari Persija FC menentukan pemain dengan jumlah 10 orang. Hal tersebut akan sulit untuk mengevaluasi tim-tim dibawah peraturan yang berbeda.
Suatu peraturan dan sistem penilaian standar yang dibuat akan membantu para penggemar untuk membandingkan hasil pertandingan dari tim-tim tersebut. Begitu juga prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum memungkinkan dilakukannya perbandingan kinerja dan kondisi keuangan antar perusahaan.
Penelitian telah banyak dilakukan guna pengembangan konsep dan prinsip akuntansi, juga di lihat dari praktek akuntansi pada operasi sehari-hari, dan tentunya tidak terlepas dari informasi lembaga yang mempunyai kewenangan. Financial Accounting Standard Board (FASB) saat ini adalah lembaga yang mempunyai kewenangan penuh di Amerika Serikat (AS) yang mempunyai tugas utama yaitu meneliti dan mengembangkan prinsip-prinsip ilmu akuntansi. FASB menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasinya (Statement of Financial Accounting Standard and Interpretations).
Di negara Indonesia yang memiliki kewenagan yang sama dalam mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan berbagai seksi yang terdapat dalam organisasi tersebut.
Karena GAAP berdampak pada bagaimana perusahaan membuat laporan dan apa yang akan mereka laporkan, semua pihak yang berkepentingan akan memberikan perhatian pada pembuatan perinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum tersebut. Prinsip-prinsip akuntansi yang harus dipegang teguh oleh para akuntan dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyusunan laporan keyangan adalah sebagai berikut:

Konsep Entitas Usaha
Satu unit usaha yang berdiri sendiri merupakan entitas usaha atau satuan usaha dimana data ekonomi perlu disiapkan. Entitas ini dapat merupakan dealer mobil, toko serba ada, ataupun toko bahan makanan. Entitas harus diidentifikasi agar akuntan dapat menentukan data ekonomi mana yang harus dianalisis, dicatat, dan diikhtisarkan dalam laporan keuangan.
Konsep entitas usaha (atau disebut business entity concept) penting karena membatasi data ekonomi dalam sistem akuntansi terhadap data yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Dengan kata lain, perusahaan dilihat sebagai entitas bisnis yang terpisah dari pemegang saham atau pemilik, kreditor, ataupunpihak yang memiliki kepentingan. Misalnya, seorang akuntan dipekerjakan pada suatu perusahaan perorangan, akuntan tersebut hanya akan melaksanakan pencatatan pembukuan atas kegiatan operasi perusahaan saja, dan tidak bercampur dengan transaksi pribadi si pemilik perusahaan.
Konsep Biaya
Jika suatu bangunan dibeli dengan harga Rp 750 Juta, maka harga beli tersebut harus dituangkan ke dalam catatan pembukuan akuntansi. Penjual mungkin sebelumnya menginginkan harga yang lebih tinggi yaitu Rp 800 Juta untuk bangunan tersebut, sementara pembeli mungkin sebelumnya menawar Rp 700 Juta untuk bangunan tersebut. Atau pada saat pembeli sudah menyelesaikan transaksi dengan penjual dan keesokan harinya bangunan tersebut sudah ada yang menawar dengan harga Rp 850 Juta.
Jumlah-jumlah tersebut tidak mempunyai dampak apapun terhadap pencatatan akuntansi, karena tidak mempengaruhi pertukaran bangunan dari penjual kepada si pembeli. Pada transaksi di atas yang dicatat dalam pembukuan akuntansi oleh pembeli adalah Rp 750 Juta, karena merupakan harga transaksi yang sebenarnya.
Melanjutkan ilustrasi di atas, tawaran seharga Rp 850 Juta diterima oleh pembeli pada keesokan harinya menunjukkan bahwa harga beli sebesar Rp 750 Juta termasuk harga yang murah. Namun apabila harga Rp 850 Juta dimasukkan dalam pembukuan akuntansi, maka hal tersebut merupakan laba yang belum terealisasi. Jika telah terjadi penjualan bangunan seharga Rp 850 Juta, maka laba sebesar Rp 100 Juta akan direalisasi dan dicatat dalam pembukuan akuntansi. Dan kemudian pemilik baru akan mencatat harga perolehan baru sebesar Rp 850 Juta sebagai harga perolehan bangunan.
Penggunaan konsep biaya melibatkan dua konsep akuntansi penting lainnya yaitu objektivitas dan unit pengukuran. Konsep objektivitas (objectivity concept) mensyaratkan bahwa catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan pada bukti objektif. Dalam pertukaran antara pembeli dan penjual, keduanya mencoba atau berusaha mendapatkan harga terbaik. Hanya jumlah akhir yang dicapai merupakan bukti terpenuhinya tujuan akuntansi. Jika nilai proferti atau aktiva tetap yang dicatat secara konstan direvisi ke atas atau ke bawah berdasarkan penawaran, penilaian dan opini, maka laporan akuntansi menjadi tidak stabil serta tidak dapat diandalkan.
Konsep unit pengukuran (unit of measure concept) mensyaratkan data ekonomi dicatat dalam satuan mata uang. Uang merupakan unit pengukuran yang biasa digunakan yang memungkinkan keseragaman pencatatan dan pelaporan data keuangan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Laporan perubahan ekuitas
·         Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
·         Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah asetkewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

Laporan keuangan terdiri dari:
-Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
-Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
-Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
-Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.

Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.

Bentuk Neraca
Neraca dapat disusun dalam dua bentuk yaitu bentuk skontro (account form) dan bentuk vertikal (report form)
Bentuk Skontro
Dalam bentuk skontro semua aktiva perusahaan disusun di sisi kiri (debet), kewajiban dan modal (ekuitas) di sisi kanan (kredit).

Laporan Laba Rugi (income statement) adalah laporan yang disusun secara sistematis tentang penghasilan yang diperoleh, dan beban –beban yang terjadi dalam kegiatan usaha perusahaan selama periode tertentu. Laporan rugi laba berisi informasi mengenai sumber dari mana penghasilan itu diperoleh, dan beban-beban apa yang menjadi tanggungan perusahaan dalam periode yang bersangkutan.

Sumber pemghasilan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
a. Dari usaha pokok, yaitu dari kegiatan yang utama dilakukan oleh perusahaan. Misalnya, dalam perusahaan jasa : hasil penjualan jasa, dalam perusahaan dagang : menjual dan membeli barang.
b. Dari kegiatan luar usaha pokok, yaitu dari kegiatan yang bersifat sampingan atau terjadinya sewaktu-waktu. Misalnya, pada perusahaan jasa : suatu bengkel selain menjual jasa bengkel juga menyewakan kendaraan.
Seperti halnya penghasilan, maka beban-beban yang menjadi tanggungan perusahaan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :
a. Beban yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha pokok. Beban-beban tersebut disebut “beban usaha”. Dalam perusahaan dagang, beban usaha terdiri atas harga pokok penjualan, beban-beban usaha penjualan, dan beban-beban administrasi umum.
b. Beban-beban yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan usaha pokok, disebut “beban di luar usaha”, misalnya beban bunga, atau kerugian dari penjualan peralatan kantor yang tidak dapat dipergunakan lagi.
Bentuk Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba disajikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :

a. Bentuk single step
Dalam bentuk ini penghasilan usaha da penghasilan di luar usaha disusun dalam satu kelompok. Begitu pula beban-beban usaha dan beban-beban di luar usaha pokok. Laba atau rugi bersih dihitung dengan cara mengurangi total penghasilan dengan total beban. Contoh laporan rugi laba bentuk single step adalah sebagai berikut
Bentuk laporan laba rugi single step

PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Pendapatan :
Pendapatan Jasa
A
Pendapatan Bunga
B
Total Pendapatan
C
Beban-beban :
Beban Sewa
D
Beban Gaji
E
Beban Asuransi
F
Beban Listrik, air, dan Telepon
G
Total Beban
(H)
Laba Bersih
I
Keterangan :
C = A + B
H = D + E + F + G
I = C-H

b. Bentuk multiple step
Dalam bentuk ini, baik penghasilan maupun beban, dipisah secara terperinci antara penghasilan dan beban usaha dengan penghasilan dan beban di luar usaha pokok.

Bentuk laporan laba rugi multiple step

PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Pendapatan Jasa
A
Beban-beban :
B
Beban Gaji
C
Beban Listrik, air, dan Telepon
D
Total Beban
(E)
Laba Usaha
F
Pendapatan di Luar Usaha :
Pendapatan Bunga
G
Beban-beban di Luar Usaha :
Beban bunga
(H)
Laba di luar Usaha
I
Laba Bersh
J
Keterangan :
E = B + C + D
F = A – E
I = F + I

Tujuan laporan laba rugi adalah untuk mengetahui besar keuntungan maupun kerugian didapatkan perubahan dalam suatu periode tertentu.

Nama : Wahartini Saputri
NPM : 2C214113            
Kelas : 1EB28                 
  
REFERENSI:


1 komentar: